Entri Populer

Minggu, 26 Agustus 2012

DHARMA ATAU AGAMA “KATA AGAMA SEBAGAI ISTILAH KEROHANIAN”


2. DHARMA ATAU AGAMA
“KATA AGAMA SEBAGAI ISTILAH KEROHANIAN”


Untuk mengetahui perkembangan sejarah kata Agama lebih lanjut, perlu kita mengalihkan pandangan kepada arti Agama yang dipergunakan sebagai istilah kerohanian dijaman purba di India. Hingga saat ini umat Hindu di India menyebut ajaran suci Weda, yang terbagi atas empat bagian yang disebut Catur Weda, yaitu: Rg, Yajur, Sama dan Atharwa Weda dan tiap-tiap bagiannya atas Samhita (sair2 pujaan) Brahmana (aturan2 hidup keagamaan dan upacara), Aranyaka dan Upanisad (filsafat mengenai hubungan roh dengan Tuhan, penjelasan dan kelepasan) “Agama Cruti” yang artinya wahyu suci yang diucapkan, diceritakan atau ditulis oleh orang-orang yang suci pribadinya, serta wajar dipercaya. Apa sebabnya ajaran Weda disebut Agama Cruti? Karena ajaran-ajaran yang tercantum didalamnya yang menyebutkan alam akhirat dan wujud rohaniah sebagai: Brahma yaitu Tuhan sumber semesta alam atau paramecwara, Tuhan Raja Alam, Pelindung Agama, Ynag Maha Pengasih dan Penyayang dan Pelindung Kebenaran yang mengadili semua mahluk berdasarkan amal dan dosanya, adanya Atma yaitu roh yang menjadi sumber hidup tiap-tiap mahluk dan tunggal wujudnya dengan Brahma, sebagai sumber semesta alam, adanya Hukum Karma, yang menimbulkan Karma phala yakni pahala atau hasil dari chuba achuba. Karma atau chuba Achuba Prawrtti yaitu amal dosa perbuatan yang berupa Swarga Naraka yakni kebahagian dan penderitaan akhirat dalam penjelmaan yang akan datang. Punaryanma, menjelmanya Atma atau roh ke dunia lagi, dan adanya Moksa yaitu kebahagiaan yang langgeng berupa ketentraman rohani, bebas dari penjelmaan, menemui dan menunggalnya roh dengan Brahma, sebagai pratanda seseorang telah menginjak alam kesucian, sungguh sukar diketahui atau dialami dengan Pratyaksa maupun dengan Anumana.

Selengkapnya: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar