4. ISI
NASKAH CILAKRAMA
Adapun isi naskah Cilakrama, kami
bagi secara sistematik atas empat bagian yaitu : Gurubhakti yakni sujud bakti
dan hormat seorang siswa kerohanian (Cisya) terhadap Gurunya (Acarya),
Yamabratha yaitu lima macam norma kesusilaan atau pengekangan diri untuk
mencapai kesempurnaan rohani dan kesucian batin, taraf permulaan. Nyamabratha
yaitu lima macam norma kesusilaan atau
pengekangan diri untuk mencapai kesempurnaan rohani dan kesucian batin taraf
kedua. Yang terakhir yaitu Guru dan Cisya, yang menguraikan mengenai orang yang
berkerohanian tinggi yang sewajarnya dipergunakan sebagai Guru, dan kewaspadaan
Guru terhadap siswa (Cisya) yang diasuhnya.
Nihan
ta cilakramaning
aguron-guron, haywa tan
aguron-guron, haywa tan
bhakti ring guru, hayiwa
himanniman,
hayiwa tan
cakti ring sang
guru, hayiwa
tan sadu tuhwa, hayiwa
tan sadu tuhwa, hayiwa
nikalana
sapatuduhing
sang guru, haywanglungguhi
palungguhaning sang guru.
sang guru, haywanglungguhi
palungguhaning sang guru.
Demikian
kalimat pertama dari naskah Cilakrama yang artinya sebagai berikut :
Inilah tata tertib berguru (menuntut
ilmu), janganlah tidak bakti terhadap guru, janganlah mencaci maki guru, jangan
segan kepada guru, jangan tidak tulus, jangan menentang segala perintah guru,
jangan menginjak bayangan guru, jangan menduduki tempat duduk guru.
Selengkapnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar