6. PERCAKAPAN RSI
DHARMAKIRTI
DENGAN SANG
SUYASA MENGENAI:
“PUNARBHAWA
ATAU SAMSARA”
Sang
Suyasa:
Kiranya
sudah bagi hamba perihal hukum Karma-phala itu apalagi setelah Gurunda jelaskan
bagaimana dinamisnya hukum Karmaphala itu yang merupakan cambuk bagi kita
manusia untuk selalu berbuat baik. Bagaimanakah Gurunda ajaran Punarbhawa
sebagai Sraddha ke 4 dari Panca Sraddha?
Sang
Dharmakirti:
Baiklah;
Guru akan terangkan perihal Punarbhawa atau Samsara itu. Kata Punarbhawa
terdiri dari dua kata Sansekerta yaitu Punar (lagi) dan Bhwa (menjelma). Jadi,
Punarbhawa ialah “kelahiran yang berulang-ulang” yang disebut juga Penitisan
atau Samsara. Dalam Pustaka Suci Weda tersebut: “Penjelmaan jiwatman yang
berulang-ulang (samsrti) di dunia ini atau di dunia yang lebih tinggi disebut
samsara”. Kelahiran yang berulang-ulang di dunia ini membawa akibat suka
duka. Punarbhawa atau samsara ini terjadi oleh karena jiwatman masih
dipengaruhi oleh karma wasana dan kematian akan diikuti oleh kelahiran.
Di
dalam Bhagawadgita Sang Krsna mengatakan: “Wahai Arjuna, kamu dan aku telah
lahir berulang-ulang sebelum ini, hanya aku yang tahu sedangkan kamu tidak,
kelahiran sudah tentu akan diikuti oleh kematian dan kematian akan diikuti oleh
kelahiran”.
Selengkapnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar