Entri Populer

Minggu, 26 Agustus 2012

SILAKRAMA "Guru dan Sisya"


12. GURU DAN SISYA

            Didalam lp.10 hingga akhir, Cilakrama menyebut mengenai sifat-sifat mulia dan kesempurnaan rohani seorang Wiku yang sewajarnya dipergunakan sebagai Guru menuntun kerohanian yang jiwanya suci dan ahli didalam isi Weda maupun didalam berbagai Sastra. Telah menjadi kebiasaan di India hingga saat ini seorang siswa kerohanian (sisya) yang haus akan ajaran suci kerohanian dengan tujuan untuk mencapai Dharma yang memberi Swarga dan penjelmaan yang sempurna dan untuk mencapai  Moksa sebagai tujuan hidup yang tertinggi (sumsum Bonum), pergi ke tempat-tempat suci untuk mendapat Guru yang berohani tinggi dan ahli didalam berbagai-b`gai ilmu kerohanian. Demikian juga Cilakrama menyarankan kepada orang-orang yang hendak menuntun hidup kerohanian untuk mencari Wiku yang tinggi kerohaniannya dan mahir didalam berbagai-bagai ajaran Sastra untuk dijadikan Guru pembimbingnya. Selain dari pada itu Cilakrama menyebutkan juga, bahwa seorang Guru harus cukup sempurna dan mempunyai daya memimpin yang besar. Seorang Guru harus tiada segan-segan menasehati dan menuntun Sisyanya, agar Sisyanya itu taat melaksanakan aturan-aturan hidup suci sebagai Wiku, karena bila mereka menyalahgunakan kedudukannya sebagai Wiku, maka Guru itupun akan turut terlibat dosa dan jatuh kedalam neraka.


Selengkapnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar